Wednesday, December 21, 2011

a rainy day

please don’t stop the rain (by James M)

I don’t know where I crossed the line
Was it something that I said
Or didn’t say this time
And I don’t know if it’s me or you
But I can see the skies are changing
In all the shades of blue
And I don’t know which way it’s gonna go

If it’s gonna be a rainy day
There’s nothing we can do to make it change
We can pray for sunny weather
But that won’t stop the rain
Feeling like you got no place to run
I can be your shelter ’til it’s done
We can make this last forever
So please don’t stop the rain

(Let it fall, let it fall, let it fall)
Please don’t stop the rain
(Let it fall, let it fall, let it fall)
Please don’t stop the rain

I thought that time was on our side
I’ve put in far too many years
To let this pass us by
You see live is a crazy thing
There’ll be good time and there’ll be bad times
And everything in between
And I don’t know which way it’s gonna go

Oh we’re a little closer now
And finally what life’s it’s all about
Yeah I know you just can’t stand it
If things don’t go your way
But we’ve got no control over what happens anyway

(Let it fall, let it fall, let it fall)
Can’t stop it, can’t stop it, just can’t stop the rain
(Let it fall, let it fall, let it fall)
Let it fall, please don’t stop the rain


Ahh.. musim hujan, musim yang dinanti tapi juga dibenci. Saya paling suka hujan. Karena suasana hujan selalu membuat kangen dengan seseorang, karena hujan membuat selalu ingin bertahan didalam rumah, karena hujan dapat mengingatkan saya dengan seseorang...

A Rainy day...
can't go anywhere..
Just make our day feel happy
.
.
.
:)

Tuesday, December 20, 2011

kepadamu

Kepadamu,
aku menyimpan sejuta pertanyaan dengan sebuah harapan yang dipenuhi rasa rindu.

Kepadamu,
aku seperti diserang oleh mimpi buruk, karna gagal menangkap bayangmu setiap kali aku terbangun.

Kepadamu,
aku selalu sakit, tapi tanpa bisa menjelaskan bagian mana yang sakit.

Kepadamu,
aku selalu bertahan, meski tak ada tempat yang bisa untuk pegangan.

Dan kepadamu,
pernahkah kau tahu?, seperti itulah aku padamu.
.
.
.
.
:)

Sunday, December 18, 2011

Aku dan Kamu dalam Sebaris Cerita

Kamu adalah candu. Sekali memulai, aku takkan bisa menghentikan untuk selalu ingin bersamamu. Denganmu bukan hanya sekedar berbagi cerita, atau hanya bertukar kabar. Denganmu, mengajakku untuk melangkah kembali ke tempat yang tak asing lagi bagiku, sampai akhirnya berada pada tempat yang membuatku tak ingin kembali pulang. Denganmu seperti memintaku untuk terus bermimpi dan bermimpi lagi.

Aku melemparkan sebuah pernyataan, bahwa aku ingin 'diam' sejenak. Kamu keberatan dengan itu, tapi kamu juga mendiamkan begitu saja tanpa ada kata,tanpa ada tindakan, seperti dulu. Hingga esoknya kamu menghubungi. Obrolan yang canggung, ingin rasanya aku menumpahkan apa yang ada dipikiranku. Tapi aku bertahan, bertahan untuk airmataku saat itu. Entah kamu tahu atau tidak.

Sore yang cerah tapi hati yang gelisah. Mencoba mencari ketenangan dengan mencari kabar tentang kamu. Hening lama tak kamu balas, hingga hanya beberapa kata yang kamu kirim untuk datang tanpa kamu beri kejelasan apapun itu. Tenang..dan tenang..kata itu yang selalu kamu ungkapkan. Seperti jurus pamungkas yang akan kamu berikan untuk mengakhiri 'pertarungan' bathin antara kamu dan aku.

Kamu pernah bilang, tidak akan pernah menghilang, pergi, berkurang, entah apalagi yang kamu janjikan waktu itu dan bagaimanapun itu. Tapi kenapa rasa itu sekarang tak lagi sama?. Kamu melangkah atau bergerak sedikit, terasa jauh dan besar buat aku. Selalu melihat kamu di posisi yang sama setiap hari, tak bergerak, melihatku dengan sayangmu, menyambutku untuk datang berada didekatmu, dan kamu yang menunggu dengan pelukanmu disitu.

Sekarang kamu mungkin (masih) berasa di posisi yang sama, tapi kamu mulai bergerak, melihat ke arah yang lain, sedangkan aku (tetap) tertuju pada kamu.

Aku akui, aku berharap lebih. Sedangkan aku masih menikmati wilayah aman untuk tidak memilih memberi keputusan. Ketika kamu sudah lelah menjaga 'bola' itu, dan ingin melepasnya. Aku malah yang tidak siap, dan berusaha (yakin) kamu tidak akan melepasnya. Padahal sejak awal, niat untuk memberi 'bola' itu, agar kamu tidak terluka dan dilukai, agar kamu tidak terbebani dan tersakiti. Cukup aku yang merasakan itu, cukup hatiku yang sakit saat itu. Tapi aku belum siap pada kenyataannya.

Tak ada yang salah, kamu pun tidak salah. Mana ada orang yang mau memperjuangkan hal yang sudah jelas sulit untuk didapat. Bahkan melepaskan kemudian mencari lagi lebih mudah daripada harus memperjuangkan. Sejak awal aku tahu, hanya (pura-pura) tidak ingin tahu. Sejak awal aku takut, hanya (coba) ingin berani. 

Kamu ingat?,
Awal pertama kamu meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja?. Aku tidak mempersalahkan itu ataupun kamu. Benar, kamu benar. Lalu kita berjalan bersama searah. setujuan, seirama, dan serasa, hanya saja kita tidak menyadari kita berada pada garis yang berbeda. Kemudian salah satu garis itu ada ujungnya, saat itu baru kita menyadari kita tak lagi sama, searah, setujuan, seirama, dan serasa.

Sakit itu pasti. Kegelisahan menemaniku menunggu sapaanmu, kekecewaan menyambutku seiring waktu menunggu itu.

Berharap dan berharap terus...sampai kapan itu, sampai sudah tidak ada lagi yang diharapkan. Meski baru setengah jalan saja sudah terasa perihnya. Bagaimana nanti, aku tidak tahu, membayangkan saja begitu sakit.

Kamu tahu?,
Ketika kamu lebih memilih dengan yang lain, tidak mempedulikanku. Entah hanya teman atau lebih dari itu, entah serius atau tidak. Tapi aku tidak suka melihatnya. Padahal wajar kamu begitu, sangat-sangat wajar dan boleh. Ada perasaan takut kamu akan jadi milik orang lain, membayangkan itu selalu ada bagian yang sakit, ya bagian itu hatiku. Cemburu yang membuat aku tidak bisa berpikir jernih. Cemburu yang membuat aku marah denganmu. Cemburu yang membuat aku melukai hatiku sendiri. Cemburu yang menggiringku untuk bertindak bodoh hanya untuk mencari perhatian dari kamu. Oh..I wish I could be like her, yang dengan mudah bisa mengekspresikan perasaannya, yang bisa kamu puji tanpa ada beban, yang (mungkin) bisa kamu miliki, tanpa harus pikir panjang. Tapi apa dengan menjadi dia, aku pasti akan kamu cintai lagi?.

Masih ingat?,
Setiap kata cinta yang kamu ucapkan dulu untukku?. Aku merekamnya dalam tiap detik di memory otakku. Tak ingin aku melewatkan satu hurufpun. Terlalu berharga dan terlalu berarti untukku. Tidak ada yang lebih bahagia dari saat itu. Dan juga tidak ada yang lebih menyakitkan lagi ketika aku sadar bahwa tak ada lagi kata yang sama yang tertuju untukku lagi dari kamu.

Pernah kamu tahu?,
Hal yang paling aku benci dari diriku sendiri adalah kenapa aku tidak bisa berhenti untuk memikirkanmu. Mata ini seperti tidak rela untuk terpejam sebelum mendengarmu. Lalu setiap kali aku membuka mata, satu-satunya yang ingin aku lakukan adalah mencari kabarmu, mencari dirimu, mencari kamu, mencari dan mencari. Meski terkadang mengetahui tentang kamu itu hanya membuatkku perih karna ternyata apa yang aku rasakan tidak lagi sama dengan apa yang kamu rasakan.


Pernah kamu berpikir?,
Apa yang paling aku tunggu setiap kali malam tiba?. Ya, menunggu kamu di mimpiku. Saat itu, hanya itu yang bisa aku lakukan, memejamkan mata dan terus memejamkan mata. Lalu setelah itu aku akan sibuk mengarang cerita tentang kita, walaupun dengan ending yang jelas berbeda. Kemudian akan aku cari cara agar aku bisa terus mengingatmu, menghapal setiap jengkal kebiasaanmu dengan menangkap bayanganmu di setiap sudut cerita itu. Dan aku bahagia, sangat bahagia untuk itu.



Bisakah kamu mengerti?,
Menemukanmu setelah sekian lama mencarimu itu sungguh bahagia. Sampai-sampai tidak menyisakan tempat untuk kebahagiaan yang lain. Rindu yang bertahun-tahun menumpuk sampai disuatu titik didih tertinggi. Hingga aku tidak bisa meredamnya. Aku menghabiskan waktu untuk menyimpan rasa ini, bahkan aku abaikan logikaku sendiri. Dan kini harus melepasmu itu sungguh tidak mudah, sangat sulit bagiku.

Dan masih kamu ingat?,
Ketika aku memintamu untuk berkata jujur jika suatu saat kamu memilih bersama orang lain?. Seperti itulah aku saat ini, menunggu kata-kata itu. Aku tahu aku sedang berbohong. Mencoba tersenyum, menyemangati, dan berkata selalu mendukungmu apapun pilihan dan impianmu itu. Ya aku berbohong. Tapi bukankah memang begitu cinta yang seharusnya?. Berusaha tampak baik-baik saja, walaupun kenyataannya itu berbalik. Cinta itu semangat, dan kamu adalah semangatku. Jadi cinta itu adalah kamu. Dan jadi aku melakukan ini semua untukkmu.

Harusnya kamu tahu?
Betapa kecewanya aku ketika kamu bilang kamu menyukai hidupmu yang sekarang. Kemudian aku berusaha menemukan apakah aku ada disana, dihidupmu itu. Ternyata apa yang aku lihat, aku tidak ada. Bahkan jejakku pun tidak membekas disana. Namun aku tak pernah bisa bertanya padamu ‘kenapa bisa begitu?’. Berharap waktu bisa membantuku agar sosokmu bisa menguap begitu saja seperti angin lalu. Tapi aku salah. Aku semakin merindu, aku semakin mencari keberadaanmu. Sampai aku tidak bisa melakukan apa-apa karna ada sesuatu yang hilang, dan itu adalah kamu.

Tak ada yang lebih sulit daripada melihatmu disekitarku, tapi tanpa bisa memelukmu lama, selama aku menantimu untuk sekian lama.

Kamu atau aku,
Seperti mencoba untuk saling mengerti dan berusaha untuk sama-sama tahu. 

Aku dan kamu,
Diantara banyak ruang dan jarak yang semakin lebar. Terlalu rumit untuk disampaikan. Masih saja berharap waktu akan kembali. Kembali pada cerita yang sama, seperti cerita yang pernah ada, seperti cinta kita yang dulu ada. Tapi semoga bukan hanya aku saja.

Lalu berusaha mencari jalan keluar, mencari setumpuk alasan agar aku bisa berhenti memikirkanmu, berhenti menginginkanmu, berhenti bermimpi denganmu. Sayang..sepertinya aku terlambat. Aku terlanjur jatuh lebih dalam untuk mencintaimu.

Sebuah harapan dalam kisah yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karna jatuh tanpa bisa bangun lagi.

Dan…kamu, membuatku tersadar bahwa perpisahan itu memang menakutkan.


Apa kamu juga begitu?


Thursday, December 15, 2011

rindu


Hai, dimana kamu?.
Gak ada kabar?.
Baik-baik sajakah?.
Adakah perkataanku yang menyakiti, sampai kamu harus menghilang seperti ini?.
Atau sikapku yang terlalu menyinggungmu?.

Aku mencarimu,
Disetiap sudut yang pernah kamu singgahi.
Aku menantimu,
Diantara waktu-waktu aku mencari.

Tapi,
Kenapa begitu sulit aku menemukanmu?
Sepintar itukah kamu bersembunyi?
Sampai kamu terasa asing untukku.

Di sini, sapa aku.
Meski bukan aku yang memulai lebih dulu,
Karna ego yang terlalu malu untuk mengaku.
Namun sungguh aku mengharapkanmu.

Dan tinggallah,
Untuk kembali.
Bukan seperti itu,
Tapi untuk seperti dulu.

Karena aku,
Ya karena aku.
Karena aku kangen...kangen... dan kangen...
.
.
.
.
.
.
banget :)


Sunday, December 4, 2011

I'm waiting, I'm not moving

Bagaimana aku bisa pergi kalo aku pernah jatuh cinta padamu.
Berpikir mungkin kamu akan kembali ke tempat dimana kita bertemu dulu.
Dan kamu akan melihatku menunggu disana.
Jadi aku tidak akan pergi.
Karena kamu akan tahu, ini hanya untukmu...
Kembali ke tempat dimana pertama kali aku melihatmu.
Meski aku tahu, ini tidak masuk akal.
Tapi apalagi yang bisa aku lakukan.
Karena kamu akan tahu, ini hanya untukmu...

by the script

Saturday, December 3, 2011

positive thinking


".... jika Allah memberi apa yang tidak pernah kita minta, Mana mungkin Allah tidak memberi apa yang kita minta...."

Selalu berdoa, tapi kenapa apa yang diinginkan selalu saja tidak terpenuhi? Apakah sudah jalanNya?. Sebuah pertanyaan yang selalu terbesit ketika hidup tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sedih memang sudah capek-capek berdoa eh malah hanya seperti ini tidak ada perubahan. Tapi kalo ditelaah lebih jauh. Harusnya kita bersyukur. Kenapa?? karna tidak ada do'a yang tidak didengar oleh Allah. Allah selalu mengabulkan do'a-do'a kita. Hanya saja terkadang Allah menundanya sampai saat yang tepat untuk diberikan. Atau kadang Allah memberikan dalam kebaikan yang berbeda tapi "nilainya" sama. Allah tahu apa yang kita butuhkan. Dan selalu ada rahasia didalamnya.

Jangan pernah menyerah, jangan pernah merasa cukup dalam berdoa. Semoga dengan begitu Allah menambah nikmat-Nya tidak hanya di dunia tapi juga di surga.

Friday, December 2, 2011

mantra dua

Aku bersyukur,
karna aku ada.
Aku bersyukur,
karna kamu ada.
Aku bersyukur,
karna dia ada.
Aku bersyukur,
karna mereka ada.
Aku bersyukur,
karna semua ada.
Aku bersyukur,
karna ada.
Aku bersyukur,
karna sebuah alasan yang ada.